Dok : Kegiatan Pembukaan Tegak Tangkas Rcana Unirow Tuban ( Kak Fasta )
Arti Kiasan Pramuka Pandega
Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia
21-25 tahun. Secara umum remaja usia Pandega disebut sebagai remaja madya yang
berproses ke arah kematangan jiwa dan kesadaran diri untuk memperjuangkan dan
meraih cita cita. Pada usia Pandega, sifat agresif sudah mulai mengendap,
sosialitasnya tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam. Sekap
mandiri, tegas, idealis, dan santun tercitra dalam kesehariannya. Kreatif dan
suka berkarya, kepatuhan yang tinggi terhadap aturan, merupakan ciri seorang
Pandega.
Kata Pendega bisa di artikan Memandegani atau memplopori / pelaksana, Pergerakan Golongan
Pandega adalah pergerakan pelopor bakti secara filosofis sebagai penggerak
pembangunan dan perubahan ke arah pembaharuan dalam menegakkan dan mengisi
kemerdekaan bangsa. Pada masa inilah inovasi-inovasi dapat di kembangkan melalui
berbagai kegiatan bakti, baik bakti dalam lingkungan Pramuka maupun bakti dalam
lingkungan masyarakat. Kepandegaan merupakan persiapan terakhir mencapai tujuan
Gerakan Pramuka menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup, lingkungan alam, baik lokal, nasional, maupun
internasional.
Pembina Pandega adalah seorang yang dapat memahami gejolak
jiwa masa remaja madya dan dapat memotivasi peserta didiknya.
Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan
bagi Pandega adalah bersaft satu lurus, di mana pemimpin pemimpin Racananya
berada di sebelah kanan. Pembina dapat berada di tengah-tengah lapangan
upacara, atau ujung barisan paling kanan. Sepintas, tidak ada bedanya dengan
upacara penegak. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa dalam upacara pandega,
Pembina dapat menyerahkan sepenuhnya upacara tersebut kepada pemimpin Racana
untuk memimpin upacara. Makna filosofinya yang terkandung dari formasi ini
adalah bahwa Pandega sudah di bebaskan melihat dunia luar dan dapat menentukan
arah jalannya sendiri dengan tanggung jawab Pembina.
Hubungan Pandega dengan Pembinannya adalah sebagai mitra di
mana Pembina berperan lebih aktif memberi dorongan, motivasi, dan arahan ( Tut Wuri Handayani )
Racana Pandega adalah satuan Pandega di gugus depan. Kata
Racana mengandung arti dasar penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa di
sebut umpak. Sebuah dasar penyangga
bangunan harus mempunyai kekuatan yang andal yang dapat menjamin ketahanan
bangunan. Jika bangunan itu adalah rumah kecil di tengah sawah ( saung ) maka
sebagai dasar penyangga harus mempunyai kekuatan agar rumah kecil itu tetap
berdiri ketika terjadi hujan, hujan angin, badai, dan lainnya. Jika bangunan itu
adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dasar penyangga bangunan NKRI
adalah kekuatan persatuan dan kepemimpinan bangsa. Secara simbolis Racana
Pandega adalah dasar penyangga yang mempersiapkan inovasi baru, kekuatan cinta
tanah air, pemimpin dan kepemimpinan masyarakat. Oleh karena itu bentuk kegiatan
dalam Kepandegaan adalah bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat.
Nama Racana menggunakan nama-nama pahlawan, tidak menutup
kemungkinan nama Racana juga di ambil dari nama senjata atau nama kerajaan
dalam sejarah pewayangan. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik
menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh
anggota Racana.
|
Posting Komentar untuk "Arti Kiasan Pandega"