Ayam Panggang Bektiharjo, Rasanya Wenak di makan rame-rame
.png "Ayam Panggang Bektiharjo, Rasanya Wenak di makan rame-rame")
KULINER TUBAN - Pada sudut utara laut Jawa, tepatnya di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terdapat sebuah kuliner legendaris yang menjadi magnet bagi para pecinta masakan khas. Ayam Panggang Bektiharjo, sebuah warung kuliner yang telah berdiri sejak tahun 1958, menghadirkan sajian spesial berupa ayam panggang dari daging ayam kampung yang segar dan tanpa bahan pengawet.
Dalam artikel ini, saya akan mengulas pengalaman saya menikmati kenikmatan kuliner yang tak terlupakan dari warung yang sudah menjadi ikonik di daerah ini.
Saat memasuki area Warung Ayam Panggang Bektiharjo, saya segera merasakan kenyamanan yang terasa dari udara sejuk dan lahan parkir yang luas. Warung ini berlokasi di Jalan Nangka, Kurahan Perbon, dan karena reputasinya yang sudah mendunia, sering kali terlihat pengunjung dari luar kota yang datang untuk menikmati sajian istimewa ini.
Setelah memesan, saya tak sabar menanti hidangan yang sudah menjadi favorit di kalangan banyak orang. Daging ayam panggangnya terlihat begitu menggiurkan dengan aroma bumbu yang menggoda selera. Saya juga melihat bahwa pemanggangan ayam ini memerlukan proses tiga kali pemanggangan untuk mencapai tekstur daging yang begitu empuk dan lembut.
Saat pertama kali mencicipi hidangan ini, saya langsung merasa terpesona oleh perpaduan citarasa manis, pedas, dan asin yang khas dari bumbu tradisionalnya. Bumbu tersebut benar-benar meresap hingga ke dalam lapisan daging ayam, memberikan sensasi lezat yang sulit untuk dilupakan. Tidak heran jika ayam panggang Bektiharjo telah menjadi favorit keluarga dan kerabat saya.
Selain ayam panggangnya, saya juga menikmati hidangan bonus berupa sate jeroan yang disajikan dengan balutan bumbu kacang yang menggugah selera. Urap-urap segar dan lalapan yang disajikan sebagai pelengkap juga menambah kenikmatan dalam menyantap hidangan ini.
Menurut pemilik warung, Bu Wasri, resep spesial ayam panggang Bektiharjo telah diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini membuat sajian mereka tetap autentik sejak puluhan tahun yang lalu, memberikan rasa yang konsisten dan tak pernah mengecewakan para pengunjungnya.
Meskipun begitu, perjalanan kuliner ini bukanlah perkara mudah. Warung ini harus menghadapi berbagai perubahan lokasi, dari awalnya berada di dalam area wisata pemandian Bektiharjo, hingga akhirnya menetap di lokasi sekarang. Namun, dedikasi dari pemilik dan kelezatan masakannya membuat Warung Ayam Panggang Bektiharjo tetap bertahan dan bahkan semakin melegenda.
Sekian pengalaman saya menikmati Ayam Panggang Bektiharjo, kuliner legendaris yang tak hanya menawarkan kenikmatan bagi lidah, tetapi juga menghadirkan nostalgia akan kelezatan masakan tradisional. Bagi siapapun yang berkunjung ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur, rasanya belum lengkap jika tidak mencicipi kelezatan kuliner khas dari Ayam Panggang Bektiharjo ini. Jadi, jika Anda ingin mencoba sensasi kuliner yang begitu menggoda dan mengesankan, jangan ragu untuk menyambangi warung ini dan nikmati sajian nikmat yang tak terlupakan!
Saat memasuki area Warung Ayam Panggang Bektiharjo, saya segera merasakan kenyamanan yang terasa dari udara sejuk dan lahan parkir yang luas. Warung ini berlokasi di Jalan Nangka, Kurahan Perbon, dan karena reputasinya yang sudah mendunia, sering kali terlihat pengunjung dari luar kota yang datang untuk menikmati sajian istimewa ini.
Setelah memesan, saya tak sabar menanti hidangan yang sudah menjadi favorit di kalangan banyak orang. Daging ayam panggangnya terlihat begitu menggiurkan dengan aroma bumbu yang menggoda selera. Saya juga melihat bahwa pemanggangan ayam ini memerlukan proses tiga kali pemanggangan untuk mencapai tekstur daging yang begitu empuk dan lembut.
Saat pertama kali mencicipi hidangan ini, saya langsung merasa terpesona oleh perpaduan citarasa manis, pedas, dan asin yang khas dari bumbu tradisionalnya. Bumbu tersebut benar-benar meresap hingga ke dalam lapisan daging ayam, memberikan sensasi lezat yang sulit untuk dilupakan. Tidak heran jika ayam panggang Bektiharjo telah menjadi favorit keluarga dan kerabat saya.
Selain ayam panggangnya, saya juga menikmati hidangan bonus berupa sate jeroan yang disajikan dengan balutan bumbu kacang yang menggugah selera. Urap-urap segar dan lalapan yang disajikan sebagai pelengkap juga menambah kenikmatan dalam menyantap hidangan ini.
Menurut pemilik warung, Bu Wasri, resep spesial ayam panggang Bektiharjo telah diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini membuat sajian mereka tetap autentik sejak puluhan tahun yang lalu, memberikan rasa yang konsisten dan tak pernah mengecewakan para pengunjungnya.
Meskipun begitu, perjalanan kuliner ini bukanlah perkara mudah. Warung ini harus menghadapi berbagai perubahan lokasi, dari awalnya berada di dalam area wisata pemandian Bektiharjo, hingga akhirnya menetap di lokasi sekarang. Namun, dedikasi dari pemilik dan kelezatan masakannya membuat Warung Ayam Panggang Bektiharjo tetap bertahan dan bahkan semakin melegenda.
Sekian pengalaman saya menikmati Ayam Panggang Bektiharjo, kuliner legendaris yang tak hanya menawarkan kenikmatan bagi lidah, tetapi juga menghadirkan nostalgia akan kelezatan masakan tradisional. Bagi siapapun yang berkunjung ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur, rasanya belum lengkap jika tidak mencicipi kelezatan kuliner khas dari Ayam Panggang Bektiharjo ini. Jadi, jika Anda ingin mencoba sensasi kuliner yang begitu menggoda dan mengesankan, jangan ragu untuk menyambangi warung ini dan nikmati sajian nikmat yang tak terlupakan!
.png&description= Ayam Panggang Bektiharjo, Rasanya Wenak di makan rame-rame){kind=link}
Posting Komentar untuk " Ayam Panggang Bektiharjo, Rasanya Wenak di makan rame-rame"